Menurut cerita bahwa pada abad silam di Timbang berdiri Kerajaan bernama Kerajaan Timbang Luhur yang dipimpin oleh Raja bernama Pangeran Jaya Kelana yang gelar Adipati Timbang Luhur dengan lokasi kerajaan di Timbang Luhur (sekarang masuk wilayah Dusun II). Adipati Timbang Luhur mempunyai dua orang putra bernama Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim.
Mendengar kabar Sunan Gunung Jati akan datang ke Kerajaan Timbang Luhur, karena sudah mengetahui tujuannya yakni mengajak masuk agama Islam dan Adipati Timbang Luhur tidak mau masuk Agama Islam, Adipati Timbang Luhur meninggalkan kerajaan dan dua orang putranya.
Dua Orang putra Adipati Timbang Luhur Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim dibawa Sunan Gunung Jati ke-Kesultanan Cirebon untuk didik ilmu agama Islam dan setelah dianggap cukup menguasai Ilmu agama Islam Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim di izinkan pulang ke Keraton Timbang Luhur untuk menyebarkan Agama Islam.
Setelah berada di Timbang Luhur langkah yang dilakukan Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim adalah membawa rakyatnya memeluk Islam dan pindah kampung dengan mendirikan Desa dengan Balai Desa terletak dikampung Bunut (sekarang masuk wilayah Desa Babakanjati) dengan nama Desa Timbang dan dibawah naungan Kesultanan Cirebon.
Setelah meninggal Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim dalam masa darurot Desa Timbang sementara dipimpin oleh Ngabeui dan untuk selanjutnya berdasarkan hasil musyawarah Desa Timbang dipimpin oleh salah seorang tokoh yang dikenal dengan sebutan Bewu singkatan Lebe Kuwu yang dikenal sebagai kuwu pertama Desa Timbang. Dalam perkembangngannya ada keinginan untuk memindahkan Balai Desa, dan pada masa kepemimpinan Bewu dipindahkan Balai Desa Timbang Ketempat yang sekarang dimana Kantor Desa Timbang berdiri.
Untuk selanjutnya sesuai dengan perkembangannya pula selanjutnya pemimpin Desa Timbang dipilih secara langsung oleh rakyat dan diketahui Kuwu/Kepala desa yang dipilih langsung oleh rakyat adalah sebagai berikut :
1. H. Said 1825-1876
2. H. Iman 1876-1914
3. Kerta Sujatma 1914-1922
4. Kerta Nata 1922-1925
5. Sastra Dijaya 1925-1949
6. H. Basuni 1950-1956
7. Sastra Atmaja 1956-1961
8. Parto Sucipto 1961-1970
9. H. Hasan Syukur 1971-1978
10. H. O Asyari 1979-1998
11. Syaefuddin, BA 1998-2005
12. Mukhlasin, S.Ag 2005-Sekarang